Search This Blog

Saturday, December 5, 2009

pelacurku

Kerikil kerikil itu menggoreskan luka
terpaku aku menatap tajam matamu
aku merasakan kebencian yang mendalam
hai pelacur
begitu teganya engkau menyakitiku
bidadariku ternyata mendua
meski ribuan maaf kau ucap aku tak mungkin memaafkanmu
lebih baik kau bunuh aku dengan pedangmu daripada menyiksaku perlahan
kecantikanmu menyesatkan pikiranku
kamu adalah bidadari berhati setan
tak pantas aku mencintaimu
hai pelacur
pergi dan bawa cintamu kembali
pesonamu telah ku buang bersama sampah
kamu hanyalah masa lalu
meski aku tak bisa memungkiri kau pernah singgah di hatiku

No comments:

Post a Comment

Followers

Blog Archive

Powered By Blogger