Search This Blog

Saturday, December 5, 2009

pecundang sejati

kekalutan ini sungguh melanda jiwa
tak bisa memungkiri dan tak mungkin ku menyimpannya
aku begitu takut hingga aku tak berani menatap kenyataan
mencoba berlari tapi kaki ini sudah letih
cuma bisa pasrah dan mengharap keajaiban menolongku
tak pernah terpikir sebelumnya
hanya berpikir sesaat untuk hasrat yang menggelora tanpa memikirkan kisahku selanjutnya
betapa bodohnya diri ini
tanpa kusadari aku telah membunuh perjalanan hidup seseorang yang aku cintai

dimana mata, hati dan telingaku
kurasa kehampaan yang mendalam dan aku butuh ribuan batang rokok lagi untuk menenangkan pikiran
ingin merokok sampai aku mati
biar jantungku hancur
aku tak berani menatap dunia yang kini semakin menertawakanku
terdiam dalam lorong kamarku yang makin pengap karena asap rokok
kumatikan lampu kamar hingga aku merasa benar2 sendiri
karena aku masih takut
kuharap semua ini hanyalah ilusi

semua berawal dari 3 bulan yang lalu
hasrat yang menggebu yang berdalih cinta
semua hanya nafsu
sekarang hanya satu yang tersenyum puas
menjerumuskam aku sampai ketitik nol
tiba2 ada telepon berbunyi dari sang kekasih
"kamu harus bertanggung jawab"
buru2 kumatikan teleponnya karena aku begitu takut
menangisku dalam penyesalan yang tak ada akhirnya

apa yang kurasa apa yang ku dengar
semuanya membunuhku dengan perlahan
kehabisan kata
dan kini kusadari jika memang hanyalah seorang pecundang sejati

No comments:

Post a Comment

Followers

Blog Archive

Powered By Blogger