mengurai makna dari kisah yang terpendam

Idul fitri 1430 H
hari Minggu legi tanggal 20 September 2009
hari kemenangan bagi seluruh muslim
tak terkecuali aku
yang mengaku Muslim tapi tak pernah Sholat
sebatas tanda di KTP

hati mungkin sudah mengeras membatu
jiwa ini sudah terasa hampa
apa yang kurasakan
tidak ada kemenangan
hanya senyum kecil dari sang pendosa

mengurai makna yang terdalam dari sebuah kisah
saat aku meminta maaf atas salahku pada orang tuaku tercinta
mereka menangis saat aku meminta maafku pada mereka
hati sempat terkejut
berpikir dalam hati
bukankah seharusnya yang menangis itu aku
bukan mereka
aku terdiam laksana patung
aku sudah tak bisa menangis
dimana nuraniku

begitu menderitakah mereka karena aku
aku tak habis pikir
ternyata aku hanya derita
tak kukira dalam hidupku
atau mungkin aku hanyalah sebuah benalu dalam keluarga

lemas lunglai aku dalam kamar
mati rasa
ingin ku berteriak kencang
ada apa dengan diriku
apa aku sudah menjadi iblis

aku sungguh ingin membahagiakan orang tuaku
tapi mengapa aku malah menghancurkannya